Lifestyle

Bunga Yaezakura dan Bunga Botan

Kemarin hari cerah sekali, langsung pergi jalan belanja sekalian jenguk bapak ibu mertua di kota sebelah.

Selama perjalanan ketemu dengan bunga-bunga cantik, namanya Sakura Yaezakura dan Bunga Botan dengan berbagai warna.

Bunga yaezakura 八重桜の花 adalah bunga sakura jenis Yaezakura, bunganya berkelopak banyak dan rimbun gerombol penuh, biasanya warna pink, bunga jenis sakura yang paling akhir mekar😁

Yaezakura
Yaezakura
Yaezakura

Dan bunga Botan 牡丹の花 adalah bunga peony, pohonnya lumayan tinggi 2-3 meter, mekar di akhir musim semi, pas saya cium sedikit harum. Dan ada berbagai macam warna, putih, pink, merah, kuning dan ungu. Bunganya lumayan besar-besar, kalau mekar semua aduh indahnyaa tak terkira!

Botan flowers

Tsubomi botan

Seneng yah lihat bunga-bunga ini, sedikit bisa lupa tentang wabah corona yg sedang mengganas, lumayan bisa refreshing dan senakin ganbaru dengan keadaan sekarang. Yoshh…

Lifestyle

Yubisakku Yang bikin Kaget!

yubisakku
Yubisakku, Finger Sack

Di kantor ada kejadian yang bikin saya ngebekep mulut sendiri karena saking pingin ketawa ngakaknya melihat temen yang sedang menghitung dokumen yang jumlahnya alaihim gambreng! Masalahnya bukan karena dia salah hitung tapiiiii ada benda yang dipakai di jarinya yang buat saya flash back ke masa lalu inget dulu pernah misuh misuh pas nemu benda ini di pinggir jalan.

Jadi inget kejadian duluu 10 tahunan yang lalu kali, waktu itu saya lagi jalan-jalan sambil ngedorong stroller anak ke taman. Di tengah jalan saya lihat ada sesuatu yang saya perhatikan lebih dekat kok bentuknya mirip kondom! Astaganaga bonar!! Jepang kok begini banget ya! Benda beginian bisa bececeran di jalan, wong edan! Sambil ngegerutu sendiri saya buru-buru ngedorong stroller dan segera menjauhi benda itu, ihh jangan sampe ngelindes deh jijik bangeet, apalagi kalau ternyata itu bekas pakai ohh tidakk!

Malamnya saya cerita sama suami dan suami pun kaget dan seperti tidak percaya, masak sih ya benda begitu sampai bececeran di jalan? Hmmm..

Suatu ketika saat saya dan suami pergi ke stasiun kereta, kaget banget saya lihat ada benda itu lagi ngejogrok di pinggir jalan! “Pa…lihat tuh ituuu yang warna putih!”,saya sampai tarik tangan suami nunjukin benda yang saya lihat di jalan. “Bener kan yang saya bilang dulu, orang Jepang ternyata gila juga ya pakai begituan terus buang sembarangan di jalan ckckckck gak mikir apa nanti kalau ada anak kecil yang gak tahu terus dipegang ihhh, kata saya sambil terus nyerocos.

Yang mana sih ma? Saya nggak lihat?”

Ituuuu!!” akhirnya terpaksa saya tunjukin lebih dekat.

Pas suami sadar dan lihat, dia ngakak sambil geleng-geleng kepala! “Ya ampun jadi ini toh yang kamu bilang kondom bececeran di jalan waktu itu. “Wahahahahahaha! Kamu tahu ngga itu apa?” Itu adalah YUBISAKKU desu!

Haaa..baru denger aku yubisakku. Apaan sih pa? Terus kenapa bentuknya begitu banget sih.

Wahahahaha YUBISAKKU adalah benda yang dipakai di jari tangan untuk memudahkan melakukan pekerjaan. Biasanya dipakai oleh para Clerk, untuk menghitung dokumen biar cepat penghitungannya. Kalau gak pakai yubisakku jari kita kan kering, susah ngitung kertasnya karena licin.

Hahahahaha jadi ikutan ngakak deh saya pas denger penjelasannya. Apalagi pas pulangnya kami mampir ke Daiso, dan suami kasih lihat Yubisakku yang di jual banyak di sana dengan berbagai macam warna dan ukuran! 😀

Salam Hangat, WK!

Lifestyle

Sensus Penduduk Ala Jepang

Pengen tahu ya gimana sih Sensus penduduk di Jepang? Kalau di Jepang sensus penduduk di Jepang kita sebut juga dengan 国勢調査 (Kokusei Chousa). Dulu kayanya model sensusnya kita terima surat lalu dikirim lewat pos, tapi sekarang sudah bisa lebih praktis yaitu melalui online di website: www.e-kokusei.go.jp

Informasi mengenai sensus biasanya sudah dikoar-koarkan jauh-jauh hari, iklannya biasanya melalui TV dan penempelan pamflet di jalan-jalan. Dan akan semakin gencar iklannya kalau sudah mulai dekat waktu penutupan pengiriman datanya, sebagai pengingat supaya gak lupa untuk submit data diri dan keluarga dengan segera.

Sensus Penduduk di Jepang Itu Bagaimana sih Caranya?

Sensus penduduk di Jepang diadakan secara berkala selama 5 tahun sekali. Survey yang ditujukan untuk semua penduduk yang tinggal di Jepang tanpa melihat status kewarganegaraannya. Dengan kata lain Orang Asing pun (yang legal tentunya!) perlu untuk memberikan data tentang keberadaannya di Jepang.

Pelaksanaan sensus ini memang tidak diwajibkan dan mutlak harus, tapi sebagai warga jepang khususnya dan sebagai orang asing yang tinggal di Jepang pada umumnya, ya sudah sepatutnya untuk support pemerintah Jepang demi suksesnya pelaksanaan sensus/pendataan penduduk yang digelar 5 tahun sekali ini.

Partisipasi aktif kita sangatlah penting, karena memang pengisian data ini memerlukan kesadaran diri dan keikhlasan penuh kita untuk meluangkan waktu sejenak membaca dan mengisi kuisioner yang diberikan oleh pemerintah. Sensus di Jepang kalau saya lihat, tidak ribet dan rumit untuk dilakukan. Tahun ini malah lebih praktis lagi, karena surveynya dilakukan melalui internet.

Beberapa prosedur pelaksanaan sensus penduduk di Jepang yang saya rasakan disini :

1. Ada petugas sensus yang akan datang ke rumah kita untuk memberikan amplop berupa form isian sensus, cara pengisian dan booklet informasi tentang sensus. Tahun ini amplopnya lumayan tipis, karena isinya hanya berupa informasi kode akses untuk kuesioner online dan satu lembar cara pelaksanaan melalui internet.

2. Untuk masalah bahasa, bagi orang asing yang belum bisa bahasa Jepang, tenang jangan panik ya! Karena kita bisa langsung bilang sama petugas sensus kalau kita tidak bisa bahasa Jepang. Atau bisa mendatangi City Hall untuk minta bantuan petugasnya, atau kita bisa lihat dalam websitenya karena ternyata ada pilihan untuk bahasanya! Waahh so helpful ya!

Jadi no problemo dong ya! Lanjuuttt…

3. Pengisian form dengan cara manual yaitu menuliskannya dengan pensil, dengan dipandu oleh petugas sensus, setelah selesai kita kirim melalui pos. Atau dengan cara online, ini lebih parktis. Masuk websitenya lalu pilih bahasa yang dimengerti, tinggal kirim by online, selesai semuanya.

4. Satu keluarga gak perlu bererot semua member keluarga pada ngisi kuesionernya satu-satu, tapi hanya diwakilkan oleh kepala keluarga saja, jadi biasanya sang kepala keluarga yang ngisi formnya untuk semua anggota keluarga.

Nah masalahnya, adalah balik lagi ke diri kita sendiri baik itu sebagai warga negara jepang atau pun kita sebagai orang asing, sudikah meluangkan waktu kita sejenak untuk sensus ini. Karena keberhasilan sensus penduduk di setiap negara adalah tergantung gimana kepedulian kita diuji terhadap tempat/negara yang kita tinggali sekarang.

Kalau saya pribadi, kenapa nggak? apa ruginya? Wong sensus penduduk itu penting banget kok. Selain sebagai acuan pembanding data setiap lima tahun, tentu saja agar pemerintah bisa mendeteksi dan membuat perencanaan tata kota dengan dibarengi pembangunan berbagai fasilitas sosial sebagai penunjang kenyamanan masyarakatnya untuk kedepannya.

Salam Hangat, WK!

Lifestyle

Pet Cafe, Cafe Untuk Para Pecinta Binatang

Lihat di berita pagi kalau hari ini ada Frypan Festival di Kappabashi, kebetulan penggorengan di teflonnya sudah pada nggreges semua boncel-boncel jadi pada lengket kalau untuk goreng telur ceplok. Sebenernya di Nitori juga banyak dijual frypan murah meriah, tapi lihat berita kalau di Kappabashi ada sale frypan yang di jual 2 yen!! langsung buru-buru ganti baju siap meluncur ke daerah Asakusa. Yeayy murah banget ya Frypan kok harganya 2 yen, sekitar 200-an rupiah!! Beneran gak sih??

Menuju Kappabashi, kita sengaja jalan-jalan dulu sekitar Asakusa. Tiba-tiba si bungsu teriak, Maa..!! Ada Harinezumi, ada landak!! Haaa…eh beneran ada landak unyu-unyu di taruh di kotak kaca. Kita lihatnya dari jendela. Ma..masuk yuk ma..onegaaiii!

Loh ini bukan petshop loh, ini cafe, tempat minum kopi, emangnya kamu haus?”

Ya, nggak sih aku cuma mau megang harinezumi, landak yang lucu-lucu itu!” Mama sama papa duduk aja minum kopi, aku mainin landak, boleh ya?”(sambil terus merajuk)

Ya sudah, tapi cepetan ya, entar frypan 2 yen nya keburu habis nih, janji ya!”

Iya janji! Arigatouuuu….!”

Pas masuk mbak cafenya langsung menghampiri kita sambil bawa kertas yang ternyata kita harus sepakat dengan aturan di Hedgehog Cafe itu. Dalam aturannya, selain bayar minuman, kita juga diwajibkan utuk membayar service mainin landaknya, sebesar 200 yen per orang selama 10 menit! Jadi kalau dihitung, selama 10 menit kita minum di cafe itu untuk 3 orang, sekitar 1800 yen! Mahaaal! Lah kita ke Asakusa mau beli frypan murah 2 yen, malah minumnya mahaal banget! Hahahha..gak balance banget ya!

Tapi demi nyenengin si unyil, papa nya pasrah, gak apa-apa deh sekali kali masuk Pet Cafe, buat pengalaman juga, besok-besok mah mainin hamster aja di rumah sambil minum teeh sariwangi bikinan mama hahaha

Kami milih duduk di meja counter, depan kami sudah disediakan kotak kaca yang berisi batu pasir dan mainan. Tidak lupa disediakan juga sarung tangan 3 pasang, buat pengunjung yang masih takut megang landaknya.

Gak lama mbak cafenya bawa landak yang lumayan gendut, landaknya genki sekali, baru aja dimasukin kotak kaca eh dia mau kabur loncat dari kandangnya! Tentu aja kita pada ngejerit sambil buru-buru pakai sarung tangan untuk nangkep si landak endut itu. “Ehh kamu mau kemanaaa…? kata si bungsu, meja counter sudah berantakan sama pasir karena pas kita masukin landaknya ke kandang dia berontak hahahaha haduuh heboh banget!

Mah…kayanya landak kita doang yang aktif deh, lihat deh landak yang dimainin orang-orang pada kalem semua, bahkan ada yang mojok tidur! Hahahaa…

Saking hebohnya, mbak cafenya hampirin kita untuk bantuin ngejaga si landak yang terus terusan mau kabur dari kandangnya. “Coba deh di pegang landaknya tanpa sarung tangan, gak sakit kok, katanya ramah. Lalu dengan takut-takut si bungsu melepas sarung tangannya dan mencoba menggendong dengan dua tangannya. “Maa ternyata bulu-bulunya gak sakit kok, teriak kesenengan, Baru aja di gendong sebentar, tiba-tiba landaknya berontak, loncat kabur ke meja counter, buru-buru kita kejar sambil pakai sarung tangan lagi, takut landaknya marah terus durinya pada berdiri semua hiyy. Tapi ternyata bulunya selalu tidur loh, mungkin karena sudah jinak dan terbiasa dipegang oleh manusia kali ya. Kalau yang wild mah, waduh kayanya sudah pada nuncep kali duri-durinya pas kita kejar landaknya pas kabur hahaha!

Habis puas mainin landaknya kita pun langsung bergegas untuk menuju Frypan Festival di Kappabasi. “Ma..Mango tea aku masih banyak nih….aku bawa aja ya?

Kopi mama papa juga masih full, wong gak sempet kita santai nyeruput kopi karena sibuk ngejarin si landak yang kabur terus kok ya, jadi lupa sama minuman masing-masing hahaha! Lahhh akhirnya malah kita minumnya sambil jalan menuju Festival deh ini, gak berasa habis masuk cafe hahahaha!!

Di Jepang, kemarin-kemarin sempet trend sekali Pet Cafe model begini, ada Neko Cafe (Neko, kucing), Anjing, Hamster, Kelinci, dan landak yang baru saja dikunjungi si bungsu. Kalau melihat ini semua, saya jadi inget dulu pernah masuk Pet Shop, melihat gimana orang Jepang bener-bener suka dengan hewan peliharaan. Bukan hanya ngurusi dengan baik saja, tapi segala macam keperluannya pun disediakan bahkan terlihat berlebihan, misalnya saja makanan hewan yang rendah kalori, Pet Birthday Cake, baju-baju lucu yang harganya bisa lebih mahal dari harga baju manusia, dan yang aneh lagi ada loh stroller anjing, biar tidak capek kalau di ajak jalan-jalan hahaha! Jadi gak heran, ketika Pet shop ini jadi trend di Jepang dan mulai banyak ada dimana mana, ya karena memang sudah lifestyle di sini kalau hewan peliharaan sudah seperti member keluarga sendiri, menjadi gaya hidup ketika orang-orang yang punya hewan peliharaan di rumah pun ingin enjoy untuk bawa anjing bepergian keluar rumah, diajak hang out bareng minum di Pet Cafe dan bisa rileks dan santai, apalagi juga bisa bertemu dengan pengunjung lain yang juga memang menyukai binatang.

Salam Hangat, WK!

Lifestyle

Jepang, Negara Ramah Manula dan Kaum Disabel

Selama hidup di Jepang, saya bisa merasakan kalau Jepang adalah negara yang sangat ramah bagi para manula dan kaum disabel.

Saya sangat salut dengan sikap pemerintah Jepang yang begitu peka akan kebutuhan masyarakatnya. Banyaknya fasilitas umum tersebar disegala penjuru yang bisa memudahkan masyarakatnya untuk bisa menjalankan kehidupannya dengan aman dan nyaman. Dan hebatnya lagi, fasilitas umum bagi para manula dan kaum disabel pun tak luput dari perhatian pemerintah Jepang juga, agar tidak merasa disisihkan dan tetap merasa menjadi bagian dari masyarakat.

Fasilitas umum untuk para kakek dan nenek ini pun bisa dibilang sangat komplit dan buat saya geleng-geleng kepala sambil berdecak kagum. Karena bukan saja pemerintah yang bergerak untuk pengadaan fasilitas ini tapi badan-badan usaha non pemerintah pun turut serta berpartisipasi aktif dalam pengadaan fasilitas umum bagi para manula (kakek-nenek) dan kaum disabel (penyandang cacat) ini.

Fasilitas-fasilitas untuk para kakek nenek dan penyandang cacat bisa ditemukan dengan mudah, dan dibawah ini adalah beberapa fasilitas umum yang saya sering lihat dan ada dimana-mana :

1. Toilet Khusus

Toilet khusus sering saya jumpai di Rumah sakit, shopping mall, supermarket dan di service area atau tempat istirahat di dalam jalan tol. Toilet yang ukurannya lebih luas dari toilet biasa ini biasanya berisi banyak pegangan pada pinggiran tembok, pinggiran WC dan pada tempat cuci tangannya. Keadaan dalam toilet disesuaikan dengan keadaan orang-orang yang berkebutuhan khusus seperti para pengguna kursi roda atau kakek nenek yang menggunakan tongkat untuk berjalan.

2. Parkir Khusus

Parkir khusus ini sangat mudah kita temukan dimana-mana, sama seperti toilet khusus, biasanya ada di pusat pertokoan, Rumah sakit, service area/tempat istirahat, supermarket, taman, dan lain sebagainya. Parkir khusus ini akan ditempatkan di depan atau dipinggir pintu masuk gedung.

Parkir khusus ini diperuntukkan untuk kaum manula (di jepang ada sticker khusus bagi pengendara yang berusia diatas 70 tahun) dan yang penumpangnya ada yang menggunakan kursi roda.

3. Tenji Blocks

Fasilitas umum bagi penyandang tuna netra ini bukanlah hanya sebagai pemanis jalan belaka. Saya pernah lihat bagaimana pemerintah sangat peduli dengan para penyandang tuna netra ini dengan mengadakan tenji block di jalan-jalan umum, seperti pusat pertokoan, supermarket, toko buku, stasiun kereta api, halte bis, perempatan jalan, dimana-mana. Bahkan perawatan dengan cara pembersihan dengan cara steam pada Tenji Block ini kerap saya saksikan di jalan-jalan.

Tenji Blocks (Tactile Paving) adalah Huruf Braille, tulisan sentuh ala Jepang (hiragana dan romanji, alfabet yang disadur kedalam bentuk karakter khusus) yang berfungsi untuk memudahkan orang buta untuk menyusuri jalan. Dimana lantainya itu terdapat tanda-tanda berupa karakter khusus, dot characters. Fungsinya tentu saja untuk memudahkan orang buta untuk mengenali jalan yang sedang dilaluinya. Dan pemerintah Jepang begitu peduli akan pengadaan dan perawatan Tenji blocks ini. Salut saya!

4. Kursi Khusus

Saya yakin fasilitas ini bukan hanya di Jepang saja, tapi di negara manapun sepertinya sudah menjadi peraturan standar dan baku untuk mengadakan kursi khusus bagi kaum manula, penyandang cacat dan para ibu hamil. Begitupun di negeri sakura ini, baik itu di dalam bis dan kereta api, kursi khusus ini pun ada.

Banyak kasus aneh tapi nyata di sini, yang dialami bukan saja oleh saya tapi juga teman-teman Indonesia yang tinggal di Jepang, yaitu banyak kaum manula yang menolak saat kita menawarkan bangku kita untuk mereka. Kebanyakan alasannya adalah karena sebentar lagi mereka akan turun, dan alasan lainnya adalah mereka akan bilang “Daijoubu desu!” (I`m okay!) dengan kata lain, mereka masih kuat kok jadi gak perlu khawatir hahaha..karena itu solusi yang saya suka ambil apabila melihat ada kakek nenek yang sedang berdiri adalah, gak perlu basa basi menawarkan kursi tapi langsung saja berdiri di samping mereka, jadi mereka tidak akan sungkan dan merasa tidak merepotkan orang lain untuk duduk dibangku kosong itu. Ya, orang jepang sangatlah berhati-hati jangan sampai merepotkan dan menyusahkan orang lain.

5. Kursi Roda

Di supermarket dan shopping mall sering saya lihat pemandangan ini. Ya, selain trolley untuk belanja atau stroller untuk anak, saya lihat ada juga kursi roda bagi kakek nenek yang tidak kuat jalan saat belanja. Saya pernah lihat ada satu keluarga yang sedang belanja di supermarket, dan salah satu membernya ada sang nenek yang menggunakan tongkat untuk berjalan.

Ketika akan berbelanja, sang nenek langsung memakai kursi roda yang disediakan gratis oleh supermarket itu dan bisa tenang ikut belanja dengan anak cucunya tanpa khawatir akan menjadi lelah dan malah merepotkan. Fasilitas umum berupa pengadaan kursi roda bagi pengunjung supermarket ini adalah salah satu service dari supermarket yang sangat luarbiasa dan sangat diperlukan.

6. Bel Khusus

Dari fasilitas-fasilitas umum yang ada bagi para manula dan penyandang cacat, ada satu fasilitas umum disini yang sangat unik dan menarik!

Yaitu, adanya bel khusus yang di taruh di depan pintu supermarket. saya rasa ini adalah terobosan terbaru dan tercanggih berkaitan dengan pemberian service kepada pelanggannya. Sayangnya belum semua supermarket di Jepang menggunakan sistem ini.

Sistem bel yang di taruh di depan pintu supermerket ini berfungsi untuk memberikan bantuan kepada para penyandang cacat, ibu hamil, manula dan orang yang memang membutuhkan pertolongan untuk dipandu saat akan berbelanja. Pemberian service kepada pelanggan yang sangat luar biasa! Salah satu cara agar menarik pelanggan bukan dengan pemberian harga yang bersaing tapi memberikan pelayanan kepada pelanggan yang memerlukan bantuan. Service yang sangat berguna bagi orang-orang yang membutuhkan untuk bisa berbelanja dengan tenang dan nyaman.

Dengan melihat semuanya inilah, maka saya bisa katakan kalau Jepang adalah negeri ramah para manula dan para penyadang cacat, karena semua fasilitas umum ini bisa dengan mudah untuk ditemukan dan cari dimana-mana. Fasilitas-fasilitas inilah yang bisa memudahkan kakek nenek dan para penyadang cacat untuk bisa menjalankan kehidupannya seperti biasa, tanpa perlu merasa disisihkan, dipinggirkan ataupun dipandang sebelah mata karena kebutuhan mereka selalu menjadi perhatian khusus dan prioritas utama baik itu oleh pemerintah maupun oleh lingkungan sekitarnya.

Salam Hangat, WK!

Lifestyle

Luwesnya Polisi Jepang Patroli Naik Sepeda

Kemarin saya lembur kerja hingga malam, lumayan takut juga sih, apalagi dari stasiun saya harus ke parkiran sepeda untuk ambil sepeda lalu gowes pulang ke rumah. Masalahnya, sebelah parkiran sepeda itu ada apartemen yang sudah tidak terpakai, ngebayangin di deket jendela-jendela apartemen itu ada sosok yang mengerikan mengintai hiyyyy serasa mau ngibrit aja deh kabur jalan kaki, tapi kalau saya ngibrit kabur lah besoknya akan repot banget kalau gak ada sepeda, galau dan dilema banget nih emak-emak hahahaha!

Sambil jantung deg-degan saya jalan menuju tempat parkir sepeda. Gak lama alhmadulillah ada orang naik sepeda! Fiuhh ada juga manusia yang masih jalan tengah malam. Pas saya lirik eh pak polisi lagi patroli naik sepeda, makin tenang deh hati.

Ngomong tentang polisi di Jepang yang suka naik sepeda, saya jadi inget komentar temen Indonesia yang sedang liburan ke Jepang.

Mbak, saya sering banget lihat polisi Jepang pada naik sepeda loh di jalan, pantesan aja ya polisi sini gak gendut-gendut wong patrolinya naik sepeda ya hahahaha!” saya yg denger jadi nyengir.

Tapi ya bener juga sih, di Jepang para polisinya patroli tidak melulu menggunakan motor dan mobil saja, tapi lucunya lebih banyak polisi yang patroli menggunakan sepeda!

Pernah dulu ada kejadian berkaitan dengan polisi Jepang yang bersepeda, hingga saat ini saya sangat berhutang budi kepada polisi Jepang yang begitu cekatan membantu saat kejadian Hiro pernah hilang dulu.

Saat Hiro masih kelas 1 SD, sehabis latihan karate saya jemput dia di tempat lesnya. Karena jalanan macet, saya agak terlambat menjemputnya, namun ditempat biasa dia berdiri saya tidak melihat penampakan tubuh kecilnya yang sedang duduk di tangga. Langsung saya masuk ke ruangan karate dan menanyakan kepada pelatihnya. Namun pelatihnya mengatakan kalau Hiro sudah keluar dari ruangan sejak lama.

Dengan perasaan yang campur aduk merasa khawatir dan ketakutan, saya langsung mendatangi pos polisi yang ada di depan stasiun kereta, kebetulan tempat lesnya tidak jauh dari stasiun. Disana saya langsung di interogasi oleh para polisi. Dan mereka pun bergerak cepat menghubungi lewat telpon dan walky talky mengabarkan kepada seluruh rekannya untuk mencari anak saya dengan ciri-ciri yang sudah saya beritahu.

Tidak lama ada beberap polisi yang naik sepeda mendatangi pos polisi tempat saya berada dan mengabarkan kalau untuk daerah A,B,C tidak melihat anak kecil yang disebutkan ciri-cirinya. Namun atasannya menyuruh mereka kembali lagi dan menyusuri gang-gang kecil yang menuju taman dan tempat TK-nya dulu. Dan mereka pun bergegas menggowes sepedanya untuk kembali mencari anak saya.

Ditengah kepanikan, tiba-tiba saya inget sesuatu. Buru-buru saya telpon sahabat saya yang tinggal di apartemen yang sama, saya meminta tolong dia untuk mengecek rumah saya. Takutnya Hiro ternyata pulang sendiri ke rumah. Lalu tidak lama kemudian HP saya berdering, Weedy san, Hiro Ittayo!! Hiro ketemu, ada di depan rumah kamu!

Meledaklah tangis saya, karena merasa tenang dan bersyukur dia selamat!

Lalu saya memberitahu pak polisi untuk segera mengecek ke rumah saya, karena anak saya ternyata ada di depan rumah saya sedang menunggu mamanya pulang.Ya Allah Hiro, maafin mama ya nak telat menjemput kamu! Saya membayangkan tubuh kecilnya yang menyusuri jalan besar dimalam hari, pastilah ia ketakutan dan bingung karena mamanya yang ditunggu tidak kunjung tiba. Maafin mama hiro!

Dan sejak saat itu kami pun sepakat untuk memberikan Hiro sebuah HP anak untuk dia bawa setiap mau pergi les, jadi saya bisa kontek dia saat telat untuk menjemputnya.

Esok harinya suami saya mendatangi pos polisi dan mengucapkan banyak terima kasih karena sudah membantu mencari anak saya. Reaksi mereka yang cepat patut kami acungi 2 jempol! Gerak para polisi jepang yang sangat cepat dan luwes, gak ribet dengan protokoler isi surat ini itu dulu baru gerak, tapi mereka segera hallo hallo kesemua polisi utk segera mencari ciri ciri anak saya yg hilang dan dgn leluasanya mereka bisa ngacir sana sini dengan menggunakan sepeda, jadi masuk gang sempit pun tidak masalah. Nah kemarin ini saat saya jalan sama suami ngeliat koban, pos polisi disudut jalan besar, saya jadi inget kejadian waktu itu, apalagi ada onthel yg terparkir di samping pos polisinya.

Jadi sangat tepat ternyata kalau pos polisi itu memang perlu banyak ditempatkan dimana saja, karena di Jepang Koban atau pos polisi biasanya ditempatkan di daerah ramai yang rawan kejahatan seperti stasiun kereta, terminal bis, dekat taman dan dekat lampu merah. Keberadaan mereka sangat bikin kita tenang. Saya jadi berfikir kenapa Jepang tingkat kejahatannya bisa rendah, ya mungkin karena banyak tersebarnya Koban, pos polisi yang ada di mana-mana dan mudah untuk kita temui apalagi selain itu ada juga sepeda-sepeda yang terparkir untuk mereka patroli kedaerah perumahan dan taman-taman, hmm makin merasa aman dan terlindungi saja ya warganya.

Salam Hangat, WK!

Lifestyle

Love Hotel di Jepang

lovehotel
Love hotel di Jepang

Beberapa waktu yang lalu saat mengantar anak laki-laki saya latihan karate, dengan lugasnya dia menunjuk hotel yang berseberangan tepat didepan tempat karatenya. “Ma itu tempat apa sih?” dengan muka yang ingin tahu karena tempatnya memang terlihat sangat menarik dengan warna bangunan yang meriah dan terpasang lampu kerlap kerlip di pintu masuknya.

Sempet tergagap saya untuk menjelaskan langsung karena yakin pasti jawaban saya akan membuahkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan dari bocah kecil yang lagi masa-masanya ingin tahu segalanya. Oh itu, itu adalah LOVE HOTEL. Hotel yang disewakan perjaman. Si sulung hanya mengangguk angguk saja. Fiuhh untung gak tanya lebih lanjut lagi, bingung saya jelasinnya nanti 😀

Love hotel di Jepang banyak sekali ada dimana-mana. Di dekat stasiun, terminal, dimana saja. Kalau di harfiahkan bahasa Indonesia jadi lucu, Hotel Cinta, hotel untuk bercinta hahaha!

Terus gimana sih kita membedakan Love Hotel dengan hotel biasa yang kita suka nginep bersama keluarga. Dari penampakan akan terlihat jelas kok bedanya, yaitu bangunan love hotel biasanya akan eye catching, warnanya begitu colorful, walau ada jendela tapi ditutup rapat, kadang suka ada aksesoris yang meriah dan tentu saja harga hotelnya yang rate nya perjam-an itu akan tertulis jelas di depan hotelnya. Yang lucunya lagi, untuk masuk parkiran ke love hotel itu suka ada rumbai kain atau terpal agar mobil yang terparkir tidak nampak terlihat dari luar 😀

Nama-nama dari Love Hotel juga suka yang aneh-aneh banget, seperti : LIVER, JOY, EDEN, dan sebagainya, aneeh kan ya! 😀 Yang datang dan nyewa juga biasanya pasangan yang sedang kasmaran di mabuk cinta, baik itu pasangan muda mudi atau bahkan pasangan yang lagi menjalankan aksi perselingkuhan, tapi saya pernah baca juga di beberapa artikel dan denger dari teman teman Jepang disini, tidak jarang digunakan oleh pasutri yang mempunyai banyak anak dirumah, keadaan rumah yang tidak memungkinkan untuk melakukan hubungan suami istri itu membuat mereka harus rela merogoh kocek untuk sewa hotel ini. Dulu waktu menginjakkan kaki di Jepang, saya juga penasaran sekali dengan bangunan hotel dengan nama aneh dan warna yang ngejreng ini. Setelah sekarang tahu jadi suka iseng perhatikan orang-orang yang masuk ke sana, kebetulan pas banget depan tempat lesnya si sulung, jadi sambil nunggu saya bisa lirak lirik ke love hotel yang ada di seberang jalan, rata-rata yang masuk kesana terkesan malu-malu 😀 yang terpantau sih kebanyakan pasangan muda-mudi.

Untuk mengenalinya orang awam pun akan dengan mudah mengenali hotel hotel mesra ini, kalau temen-temen lihat hotel bertingkat, tidak berjendela, kalaupun jendelanya ada, itu dimatikan fungsinya tidak dibuka dan suka disamarkan dengan gambar2, sudah dipastikan deh kalau itu adalah love hotel. Dulu ada teman yang sedang berkunjung ke Jepang, pernah salah nginep di hotel model begini, bisa dipastikan pastilah shock dan akhirnya mesem mesem sendiri, yah hitung-hitung pengalaman yang tak terlupakan ya 😀 Tapi ada juga sih turis yang sengaja nginep di Love hotel karena hotel model begini memang tidak perlu booking kalau kita ingin nginep disana.

Kalau sedang liburan dan jalan-jalan ke daerah Shibuya dan Shinjuku wah banyak sekali Love hotel bertebaran disana, dan lucunya suka ada yang dipajang di etalase service apa saja yang mereka sediakan, misalnya saja ada loh penyewaan kostum model cosplay begitu, yah karena ini sudah masuk kedalam dunia orang dewasa tanda kutip, saya sarankan sih kalau sedang liburan keluarga dan ada anak kecil, lebih baik jangan coba-coba nginep di tempat seperti ini, karena nanti papa mamanya pusing sendiri menjelaskan segala sesuatunya yang ada dalam kamar love hotel hahahaha! Gawat bisa pusing tujuh keliling! 😀

Yah, begitulah sisi lain dari Jepang sebagai negara maju, negara yang teknologinya cangih, negara yang berdisiplin tinggi, namun untuk urusan yang satu ini Jepang mempunyai kisah sendiri yang berbeda, sebatas untuk pengetahuan kita saja ya, kalau setiap negara itu mempunyai keunikannya sendiri.

Salam Hangat, WK!

Lifestyle

Jepang, Negara Haus Inovasi!

Pagi dan malam adalah saat santai saya dan keluarga untuk melihat berita dalam negeri, politik, kriminal, sosial budaya, hiburan dan teknologi. Nah, bahasan yang tentang teknologi itu loh, yang kadang buat saya bergidik serem sendiri. Ini Jepang, edun banget ya kalau sudah “bermain-main” dengan yang namanya teknologi.

Negara yang selalu saja aktif menciptakan hal-hal baru yang mutakhir dan canggih. Sampai saat sarapan, suami saya bilang sama anak-anak, kalian ya harus belajar yang bener loh, soalnya saat nanti kalian masuk dunia kerja, itu saingannya bukan manusia lagi tapi robot! saya yang ngedenger sampe ngakak. Waduh ngebayangin suasana kerja dalam kantor, robot-robot mirip manusia seliweran sana-sini.

Negara yang Haus Inovasi

Masyarakat jepang adalah orang-orang yang tidak pernah puas. Otak mereka akan selalu berputar memikirkan hal-hal baru yang bisa membuat kehidupan mereka berjalan mudah dan lancar, efektif dan efisien.

Saya sebagai ibu rumah tangga, pernah bermimpi dan berandai andai kalau saja ada robot yang bisa membantu pekerjaan rumah tangga, pasti akan laku keras deh hahaha. Nyuci sudah ada mesin cuci, nyapu sudah ada robot rumba yang bisa bersihkan debu dan kotoran di lantai, hmm apalagi ya?

Oh iya ada nih pekerjaan yang paling saya kurang suka, yaitu gosok baju! Sebenernya, selama hidup di Jepang saya tidak pernah lagi menggosok pakaian yang dipakai sehari-hari, biasanya dari jemuran langsung dilipat masukin lemari baju, tapi untuk baju kerja suami tentu saja saya harus menggosoknya hingga licin. Saat sedang setrika baju itulah saya berandai-andai mikir seandainya saja ada robot yang bisa nyetrika. Gak mungkin kali ya??

Tapi jengg jeng jeenggg, beberapa waktu yang lalu saya lihat berita dimana ada mesin yang bisa setrika sampai melipat baju hingga rapih! Hebat banget. Entah ini masih uji coba atau sudah dijual, tapi melihat ini saya jadi deg-deg an seneng, cihuy dong kalau acara gosok baju nanti ada yang ngerjain. Hahaha.

Lalu mobil tanpa pengemudi. Inovasi canggih jepang menciptakan mobil yang bisa jalan tanpa driver ini mengingatkan saya akan film series jadul Knight Rider, itu si KITT, mobilnya bisa dipanggil sama si boss, dan bisa jalan walau tidak ada pengemudinya. Dulu mah saya mikir impossible banget lah yang beginian, tapi bimsalabim kok ya sekarang ada di Jepang!

Pernah loh, dibahas tentang mobil tanpa driver ini di tv, canggih banget! Latar belakang diciptakan mobil ini katanya agar pengendara mobil bisa nyaman dan melakukan aktifitas lain, misal saat berkendara bersama keluarga, maka si papa yang biasanya jadi sopir, akan bisa bercengkrama dengan keluarga dan bisa juga memperkecil kecelakaan.

Mobil tanpa driver ini katanya dipersiapkan untuk menyambut Tokyo Olimpic 2020 nanti. Wah pingin lihat saya gimana nanti kalau mobil-mobil ini berseliweran di jalan-jalan, saya mah tetap yang ada supirnya saja lah, malahan serem kalau mobil bisa jalan sendiri kaya ada obake, hahahaha..

Saya suka senang kalau ada teman yang sedang liburan ke Jepang dan bisa menikmati segala suasana, dari yang mengamati tingkah laku orang-orangnya sampai dengan mengamati kecanggihan teknologinya. Toilet yang super canggih, parkir mobil dan sepeda dengan sistem hidrolik, kecepatan dan ketepatan waktu saat naik kendaraan umum, pelayanan di restoran yang serba cepat dan ramah, bahkan sekarang teman-teman yang berlibur ke Jepang, walau belum banyak, bisa menemukan robot-robot yang bertugas sebagai receptionis atau pemandu arah.

Anak-anak saya suka sekali kalau ketemu robot di shopping mall yang bisa memberikan petunjuk denah, lucunya si robot kok bisa ya di program untuk bercakap cakap dengan pengunjung, misalnya mengucapkan salam, dan memberi jawaban saat kita tanya, hebat ih. Malah kadang ada loh robot yang bisa kasih tebak-tebakan kepada pengunjung.

Saya jadi inget saat di Haneda Airport, karena datangnya kecepatan jadilah kita nunggu lama sampai saatnya boarding, nah untung ketemu si robot super cerdas ini, jadilah anak-anak tidak bosan bahkan seneng banget godain si robot ini, lucunya saat anak-anak yang kasih tebakan atau kuis yang susah, di layar kecil yang ada di badan robot akan ada gambar benang kusut loh wahahaha.. ngakak kita semua yang lihat, aya-aya wae!

Jepang sudah menuju pada era dimana kita sudah tidak aneh berinteraksi dengan robot, sampai binatang peliharaan pun sudah ada loh robot anjing yang bisa berlagak seperti anjing beneran, misalnya saat kita elus-elus kepalanya, maka si anjing akan senang dengan goyangin buntutnya. Dari perusahaan sony ada robot guguk yang diberinama AIBO yang mulai bisa kita beli bulan Januari ini seharga hampir 200 ribu yen! atau sekitar 20 juta rupiah.

Waktu itu di TV, ada yang sudah beli dan katanya buat nemenin anaknya yang masih batita bermain. Lucu banget, kalau anaknya mukul-mukul si anjing robot, eh anjingnya terlihat nggak suka dan agak marah (tapi gak gigit loh! hahah) dan kalau anjingnya lagi seneng sama si anak itu maka si anjing akan memfoto (ada kamera kecil di mata anjingnya) momen-momen itu, dan nanti orangtuanya bisa melihat anaknya ketawa senang dan ceria saat main sama si Aibo ini. Walahh jaman sudah berubah yaaa…

Bukan saja dalam hal per-robot-an, ada nih perusahan retail baju yang sangat terkenal di Jepang, mempunyai sistem customer satisfaction yang bikin saya takjub! Yaitu, saat membeli di toko mereka, customer akan menerima angket dalam bentuk kartu pos, dimana mereka bisa menyampaikan keinginan baju atau model serta warna yang bagaimana yang mereka harapkan, atau misalnya produk lama yang mereka ingin beli lagi dan berharap next season akan muncul dengan beraneka ragam warna.

Suara pembeli yang bagi perusahaan Jepang adalah hal yang sangat penting sekali! Dari suara para pembeli ini lah maka perusahaan baju itu bisa langgeng dan terus up to date. Bergerak terus maju dan berinovasi, hebatnya perubahannya itu bukanlah perubahan yang sia-sia, inovasi baru yang berdasar pada keinginan dan kemauan para pembelinya, tentu saja para pembeli akan merasa senang apabila suaranya di dengar bahkan munculnya produk-produk baru sesuai yang mereka mau.

Melihat ini semua, saya merasa karena itu ya Jepang bisa maju terus. Selalu mau belajar dan mendengarkan orang. Mereka merasa, keberlangsungan suatu produk itu harus dinamis mengikuti perkembangan jaman. Tidak boleh kolot dan ketinggalan jaman. Semoga Indonesia bisa juga mempunyai spirit berinovasi seperti ini, jangan pernah menepuk dada bangga dan cepat puas apa yang sudah ada, ciptakan hal-hal yang bermanfaat, apalagi yang bisa berguna buat digunakan orang banyak. Karena dengan berinovasi, maka kita jadi bisa berfikir kreatif dan selalu bergerak maju.

Salam Hangat, WK!